STIE Totalwin dan Gapoktan Rukun Tani Perkuat Operasional Rice Mill

August 12, 2025 by Administrator

Beranda Berita STIE Totalwin dan Gapoktan Rukun Tani Perkuat Operasional Rice Mill
Image

Menghidupkan  Denyut  Nadi  Ekonomi  Desa,  STIE  Totalwin  dan  Gapoktan  Rukun  Tani Perkuat Operasional Rice Mill

Kendal (Rabu, 13/08/2025). Sinergi dan Kolaborasi terjalin antara Perguruan Tinggi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani Desa Bebengan, Kec, Boja. Selasa, (12/08/2025). Bertempat di Lumbung Pangan Masyarakat “Rukun Tani”,  STIE Totalwin menggelar kegiatan Sosialisasi Penguatan Kapasitas Manajerial dan Operasional Rice Mill Gapoktan Rukun Tani Desa Bebengan, Kecamatan Boja Kab. Kendal.
Ketua STIE Totalwin, Prof. Dr. Hasan Abdul Rozak, SH. CN. MM. berpesan, kegiatan Pengabdian Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM)  ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah kepada Masyarakat. Kampus sebagai pelaksana kegiatan harus dapat melaksanakan dengan tuntas dan memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Acara yang berlangsung pukul 13.00 - 16.00 WIB, dihadiri Kepala Desa Bebengan, Sekretaris Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pengurus BUMDes, pengurus Gapoktan, para ketua kelompok tani Rukun Tani, Guyub Rukun, Tanjung Sari, Rejo Makmur, pengurus Lumbung Pangan Masyarakat, serta Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Boja. Kegiatan berlangsung sangat akrab, karena yang hadir merupakan pemangku kepentingan Rice Mill Gapoktan Rukun Tani.
Didorong oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Kemenristek melalui skema Hibah Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP), STIE Totalwin melakukan pengabdian kepada Masyarakat sebagai bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani, Desa Bebengan Kec. Boja. Kabupaten Kendal menjadi Lokasi pengabdian keapda Masyarakat oleh Dosen STIE Totalwin. Selama lebih kurang 6 bulan, Dosen dan Mahasiswa STIE Totalwin akan melakukan pendampingan ke Rice Mill Gapoktan Rukun Tani.
Gapoktan “Rukun Tani” membawahi empat kelompok tani dengan total 180 anggota dan luas lahan garapan 101 hektar. Rice Mill mereka menggunakan mesin tipe N70A dengan kapasitas 600–800 kilogram per jam. Namun, pemanfaatannya masih belum optimal. Saat ini, proses penggilingan rata- rata hanya satu kali proses dan tidak dilakukan setiap hari karena sebagian petani belum membawa gabahnya ke Rice Mill milik Gapoktan.
Kepala Desa Bebengan, H. Wastoni, mengapresiasi inisiatif ini. Menurutnya, program tersebut sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto dalam Asta Cita, khususnya terkait kemandirian pangan berbasis desa. “Rice Mill ini milik kita bersama. Mari kita manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan memperkuat ekonomi desa,” tegasnya
Ketua Gapoktan Rukun Tani, Suhanito, berharap kegiatan seperti dapat berlanjut di tahun – tahun mendatang untuk lebih meningkatkan peran Rice Mill.
Dalam paparannya, Kiswoyo, SE. MM selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari STIE Totalwin, menyampaikan bahwa Rice Mill ini dibangun untuk meningkatkan nilai tambah gabah, mengurangi ketergantungan pada penggilingan luar desa, serta memastikan keuntungan kembali ke petani.
“Kalau mesin ini dijalankan maksimal 8 jam sehari, potensi produksi bisa mencapai 4,8 hingga 6,4 ton beras per hari. Ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi anggota Gapoktan,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini diisi dengan pemaparan strategi manajerial, penjadwalan operasional, pengembangan merek dagang “Beras Rukun Tani”, serta sistem insentif bagi anggota yang menggiling gabah di Rice Mill Gapoktan.
Wisnu, selaku penanggungjawab Rice Mill Gapoktan Rukun Tani, merasa sangat senang dan bersyukur atas kepedulian STIE Totalwin untuk melakukan pendampingan. Wisnu mengakui, masih banyak yang harus dibenahi di manajemen dan operasional Rice Mill ini. Pendampingan ini sangat dibutuhkan untuk membenahi manajemen dan operasional, pungkasnya.
Dengan adanya penguatan kapasitas ini, diharapkan Rice Mill Gapoktan “Rukun Tani” dapat beroperasi penuh setiap hari, meningkatkan produktivitas, dan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi Desa Bebengan.